Siapa saja yang memiliki anak kembar agaknya memiliki cerita-cerita seru tersendiri. Karena ada saja tingkah polah si kembar yang membuat kita takjub. Hal-hal unik tersebut akan sering ditemui setiap orangtua atau anggota keluarga saat berinteraksi dengan mereka. Setidaknya itulah pengalaman yang saya dan keluarga alami sejak si kembar lahir 29 Desember 2012 lalu.
Tak pernah terbayangkan sebelumnya bisa memiliki anggota keluarga kembar hingga Allah menganugerahkan putri kembar kepada adik laki-laki saya. Sudah barang tentu itu menjadi kebahagiaan luar biasa yang tidak hanya dirasakan oleh keluarga kecil adik, tetapi juga seluruh anggota keluarga besar kami. Keponakan kembar saya ini lahir di Pekanbaru dan diberi nama Aurelia Amalia (Aya) dan Aurelia Alifa (Ai).
Kini usianya sudah 5 tahun dan duduk di TK B sebuah TK Islam di Kota Dumai. Ayahnya adalah adik saya paling kecil. Mereka tinggal di Dumai, sekitar 5 jam perjalanan darat dari Pekanbaru. Walaupun tinggal lain kota, tetapi kami cukup sering bertemu. Jadi bagaimana karakter si "Kembar" saya cukup memahaminya.
Sebelum ada si kembar Aya, Ai, dulu saya sering bergumam, "Anak kembar harus ya diberi baju dan sepatu yang sama?". Karena sering sekali saya melihat anak kembar didandani sama oleh orangtuanya. Semua barang yang dikenakan seragam. "Apa anak kembar harus selalu seperti itu?".
Kini usianya sudah 5 tahun dan duduk di TK B sebuah TK Islam di Kota Dumai. Ayahnya adalah adik saya paling kecil. Mereka tinggal di Dumai, sekitar 5 jam perjalanan darat dari Pekanbaru. Walaupun tinggal lain kota, tetapi kami cukup sering bertemu. Jadi bagaimana karakter si "Kembar" saya cukup memahaminya.
Sebelum ada si kembar Aya, Ai, dulu saya sering bergumam, "Anak kembar harus ya diberi baju dan sepatu yang sama?". Karena sering sekali saya melihat anak kembar didandani sama oleh orangtuanya. Semua barang yang dikenakan seragam. "Apa anak kembar harus selalu seperti itu?".
Pertanyaan tersebut baru terjawab setelah anak ketiga adik saya terlahir kembar. Banyak kejadian yang akhirnya membuat mamanya Aya, Ai selalu membelikan pakaian, sepatu dan mainan yang sama buat putri kembarnya. Karena ternyata keinginan mengenakan pakaian dan memiliki barang yang sama itu bukan datang dari orangtuanya lantaran anaknya kembar tetapi justru muncul dari si kembar sendiri (setidaknya itu yang terjadi pada Aya dan Ai).
Saat anak sudah bisa berbicara dan memiliki kehendak, mereka selalu menginginkan barang-barang yang sama. Bila tidak sama, salah satu diantaranya akan menangis meminta baju atau mainan yang sama seperti kembarannya. Tak jarang mereka saling berebutan dan bertikai karena menginginkan sebuah barang. Dan itu acap kali terjadi pada Aya dan Ai.
Pernah suatu hari saat akan berangkat ke sekolah, Aya meminta ganti pakaian sekolah yang sudah rapi dikenakan hanya lantaran Ai tidak memakai baju seragam sekolah yang sama. Waktu itu rok sekolah Ai robek karena beberapa hari sebelumnya ia jatuh di sekolah. Karena itu Ai menolak untuk memakai seragamnya yang robek sedikit di dekat dengkulnya. Sehingga ibu saya yang kebetulan saat itu mengasuh si kembar, terpaksa mengganti pakaian seragam Melayunya dengan pakaian kebaya encim. Menyaksikan itu, serta merta Aya juga ingin mengenakan baju yang sama dengan Ai meskipun ia sudah memakai baju seragam Melayu sekolah.
Saya yang meyaksikan itu tidak habis fikir, kenapa anak kembar ini selalu menginginkan sesuatu yang sama. Tak jarang mereka berantem karena memperebutkan sebuah mainan yang kebetulan hanya ada satu. Rebutan dipangku eyangnya atau mamanya paling sering terjadi.
Tidak hanya itu, banyak hal yang menunjukkan keinginan dan perilaku yang sama antara Aya dan Ai. Kalau Aya ingin minum susu, Ai juga ingin minum susu. Kalau Aya pup, tidak lama kemudian Ai juga pup. Sejak mereka bayi hal tersebut selalu terjadi. Sekarang ketika mereka sudah sekolah, ketika salah satu dari mereka tidak sekolah karena sakit misalnya, yang lain juga tidak mau berangkat ke sekolah. Kemana-mana selalu maunya berdua, bermain berdua meskipun itu di sekolah yang notabene banyak teman-teman sekelasnya.
Melihat ikatan yang sangat kuat seperti itu, apa jadinya bila mereka dipisahkan? Berpisah kelas di sekolah saja mereka tidak mau, apalagi dipisahkan tempat tinggalnya.. Ayah saya selalu ngomel apabila tanpa sengaja hanya satu dari si kembar saja yang diajak adikku keluar, apakah itu berbelanja atau kemana walaupun sebentar.
Meskipun banyak keinginan yang sama dari si kembar, namun mereka memiliki perbedaan karakter yang cukup kontras. Aya anaknya lebih kalem dan sensitif ketimbang Ai. Dalam banyak hal Aya juga lebih rapi, misalnya ketika menyimpan perlengkapan sekolah dan mengerjakan tugas sekolah. Saat belajar menulis, ia menulis dengan baik. Ukuran hurufnya sama, tekanan pensilnya juga pas dan hasilnya cukup rapi. Ia tekun mengerjakan setiap tugasnya hingga selesai.
Ai anak yang ceria, mudah berinteraksi dengan orang baru dan mencerna apa yang terjadi di sekitarnya serta sangat teguh pendirian. Bila Ai sudah mengatakan tidak, maka jangan berharap untuk berubah menjadi iya. Dibujuk dengan cara apapun akan sulit merubah pendirian Ai.
Mereka sangat dekat, tetapi juga sangat sering bertengkar karena kecemburuan mereka satu sama lain. Unik kan si anak kembar? Perilakunya beda banget dengan kakak adik yang juga lahir dari rahim yang sama namun beda tanggal dan tahun lahir. Masih banyak keunikan lain yang selalu bisa dijumpai pada si anak kembar setiap harinya. Tulisan ini hanya sebuah cuplikan keunikan dua anak yang terlahir kembar.*
Mereka sangat dekat, tetapi juga sangat sering bertengkar karena kecemburuan mereka satu sama lain. Unik kan si anak kembar? Perilakunya beda banget dengan kakak adik yang juga lahir dari rahim yang sama namun beda tanggal dan tahun lahir. Masih banyak keunikan lain yang selalu bisa dijumpai pada si anak kembar setiap harinya. Tulisan ini hanya sebuah cuplikan keunikan dua anak yang terlahir kembar.*
No comments:
Post a Comment